PAKAI KAWAT GIGI, SEHAT ATAU GENGSI?

Kawat Gigi Penting apa Tidak sih?

kawat gigi
Pernah mendengar judul “Betty La Fea”? Yup, itu merupakan judul telenovela yang ditayangkan pada tahun 2000-an. Kisahnya mengenai seorang wanita yang kurang menarik, yang dicirikan dengan memakai kawat gigi. Dari situlah, fenomena kawat gigi semakin populer dan tercipta image bahwa seseorang yang memakai kawat gigi adalah orang yang cupu, aneh, dan tidak menarik sama sekali.
Di Indonesia, penggunaan kawat gigi atau behel baru dimulai tahun 1980-an dan semakin populer di tahun 2000-an. Gigi yang normal akan tersusun rapi sesuai pada tempatnya. Namun, ada sebagian orang yang memiliki susunan gigi yang tidak beraturan, seperti giginya terlalu maju atau posisinya bertumpuk. Hal tersebut terkadang menjadikan seseorang kurang percaya diri terutama saat sedang berinteraksi dengan orang lain. Alasan itulah yang membuat mereka memutuskan untuk memakai kawat gigi.

Jenis-Jenis Kawat Gigi

Kawat gigi, atau biasa kita kenal dengan sebutan “behel”, merupakan alat pengobatan yang digunakan untuk merapikan letak dan susunan gigi. Dalam penggunaannya, terdapat beberapa jenis kawat gigi yang disarankan oleh orthodontist atau dokter gigi spesialis, sesuai dengan kebutuhan gigi calon pemakai kawat gigi, di antaranya :
Behel Metal
Behel metal atau stainless steel adalah tipe behel yang akan tetap stay digigi kita, selama masa perawatan yang umumnya berkisar 1-2 tahun atau bahkan lebih.
Behel Estetis
Bagi masyarakat yang tidak ingin terlihat memakai behel, jenis behe lini merupakan alternatif yang tepat. Warnanya yang hampir sama dengan gigi, membuat orang lain tidak bisa membedakan apakah kita memakai behel atau tidak.
Invisalign
Invisalign adalah teknologi untuk merapikan gigi tanpa kawat, tanpa terlihat, dan digunakan pada kasus-kasus ringan. Alatnya terdiri dari beberapa seri alat berbentuk plastik transparan yang bisa dilepas pasangd an dibentuk sesuai dengan susunan gigi kita secara tiga dimensi.
Sistem Damon
Behel damon mirip dengan behel metal namun memiliki pengunci kawat sendiri (self-ligating), sehingga penggunaan karet tidak diperlukan. Damon memiliki keunggulan lebih higienis, lebih nyaman, lebih cepat pergerakan giginya dan lebih sedikit frekuensi kontrol yang diperlukan dibandingkan dengan behel pada umumnya.
Behel Lepasan
Behel tipe ini umumnya digunakan pada anak-anak di usia 8 -12 tahunatau pada kasus-kasus ringan.
Behelnya bisa dilepas pasang dan memiliki plat akrilik dibagian dalamnya. Behel dipakai setiap hari dan dilepas saat makan.

Terjadinya Pergeseran Pola Pikir
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, fungsi awal dari pemakaian kawat gigi ialah untuk merapikan gigi. Dalam penggunaannya pun, harus ada indikasi gangguan pada gigi. Indikasi artinya terjadi ketidak-seimbangan atau ketidak-teraturan susunan gigi. Baik itu susunan gigi atas dengan bawah, atau juga ketidak seimbangan pada wajah. Dilihat dari segi kesehatan contohnya, apabila susunan gigi kita tidak baik, misalnya bertumpuk. Susunan gigi yang berlapis atau tidak teratur, kedepannya akan menimbulkan masalah kesehatan. Gigi bertumpuk menimbulkan sisa-sisa makanan menumpuk pada gigi, yang mengakibatkan munculnya karang gigi. Of course, lama kelamaan akan timbul masalah pada gusi. Dari alasan itulah, diambil tindakan untuk melakukan perawatan dengan kawat gigi.

Sedangkan dari segi fungsional, dapat dijelaskan bahwa salah satu fungsi gigi adalah untuk membantu proses pencernaan. Kondisi gigi yang bertumpuk, akan mempengaruhi kualitas gigitan. Jika kualitas gigitan jelek, maka akan mempengaruhi proses mengunyah makanan yang dapat menyebabkan gangguan pencernaan, karena makanan dengan kualitas kunyahan yang tidak baik akan mengganggu kinerja lambung. Nah, untuk segi estetika sendiri, berkaitan dengan keseimbangan wajah. Susunan keseimbangan gigi yang rata dan rapi, akan mempengaruhi keindahan bentuk wajah.

Seiring berjalannya waktu, kawat gigi pun semakin berevolusi. Kawat gigi semakin memperbaiki kekurangan dan menyempurnakan sistemnya. Sehingga terapi perbaikan struktur gigi menjadi lebih cepat dan efektif. Tidak hanya menggunakan bahan-bahan pilihan, tetapi juga lapisan karetnya berwarna-warni dan memiliki bentuk yang bervariatif. Namun perkembangan tersebut dibarengi juga dengan terjadinya pergeseran pola pikir masyarakat, terutama kalangan anak muda.

Mereka memakai kawat gigi bukan berdasarkan fungsinya, tetapi hanya karena ingin tampil lebih gaya, mengikuti tren, dan dianggap anak gaul. Kawat gigi sekarang sudah menjadi fashion tersendiri di kalangan muda dan seusianya. Dengan kata lain,kawat gigi juga sudah menjadi tolak ukur gaul-nya seseorang. Wah...tentu saja pergeseran pola pikir tersebut sangat mengkhawatirkan. Karena mereka lebih mementingkan dianggap paling trendy, tanpa memikirkan efek samping yang ditimbulkan dari penggunaan kawat gigi palsu.Mereka yang memakai kawat gigi karena mengikuti tren, pasti melewati beberapa langkah penting yang harus dilakukan sebelum memutuskan untuk memakai kawat gigi. Dan itu sangat berbahaya!

Dari ketiga segi tujuan yang ingin dicapai, tentunya kita sudah mengetahui bahwa pemasangan kawat gigi itu tidak bisa sembarangan dilakukan. Perlu ada seluk beluknya mengapa harusmenggunakan kawat gigi. Namun yang terjadi di masyarakat awam terutama kalangan anak muda sekarang adalah munculnya anggapan tentang tren penggunaan kawat gigi itu sendiri. Mereka tidak berorientasi pada hasil penggunaan kawat gigi, namun hanya sekedar mengikuti tren saja. Parahnya, kalangan muda yang minim informasi tentang penggunaan kawat gigi-lah yangmenjadi korban “kenakalan” kawat gigi palsu. Mereka hanya melihat fungsi estetik dari tampilan kawat gigi tersebut dengan karet yang berwarna-warni dan harga yang murah. Mereka juga tidak melakukan konsultasi terlebih dahulu kepada dokter spesialis gigi profesional, karena yang dipikirkan hanyalah mengikuti tren dan semakin eksis didunia pergaulan. Berkonsultasi serta melakukan pemeriksaan lebih lanjut hanya waste of time! Dan itu yang salah.

Asli vs Palsu, Tergantung Harga
Memasang kawat gigi itu tidak mudah, karena diperlukan prosedur yang sangat hati-hati, melalui proses pemeriksaan, foto susunan gigi, hingga membuat cetakan gigi pasien agar diketahui bagian bagian yang memang memerlukan perbaikan. Karena prosedur yang rumit itulah kawat gigi yang asli harganya cukup mahal dan membuat kawat gigi yang asli menjadi barang eksklusif. Hal itulah yang memicu para“Ababil” atau ABG-ABG labil untukmengambil jalan pintas. Dengan iming-iming harga yang murah,iklan yang menarik, dan menjamurnya “ahli gigi”, mereka jadi mudah untuk memasang kawat gigi palsu. Bagi mereka, tidak apa memakai kawat gigi palsu dengan harga murah, yang penting bisa tetap eksis di dunia pergaulan. Mereka juga tidak mengetahui bahwa pemasangan kawat gigi yang dilakukan sembarangan, akan menimbulkan beragam efek negatif.

Efek Negatif Kawat Gigi atau Behel Gigi Palsu

Jika anda termasuk orang yang membutuhkan kawat gigi atau sekedar mengikuti gaya hidup namun dana terbatas, sebaiknya anda berfikir dua kali untuk memasang kawat gigi palsu. Meskipun harganya terbilang murah, pemakaian kawat gigi palsu dapat menimbulkan beragam efek negatif yang tentu saja dapat\
membahayakan kesehatan kita. Efek yang paling cepat terasa adalah seminggu setelah pemakaian. Pemakaian kawat gigi palsu yang tidak ditangani dengan baik, akan menyebabkan timbulnya pembengkakan pada gusi. Bahkan yang paling parah adalah terjadinya radang gusi. Selain itu, pada umumnya behel palsu tidak lengkap mencantumkan spesifikasi, nama dan asal produknya.

Apa bahaya produk tersebut?
Sebagai contoh bracket logam, kandungan logam di bracket gigi tidak boleh mengandung nikel. Nikel yang tertelan bersama air liur dapat memicu kanker. Efek negatif lainnya adalah gigi menjadi mudah goyah karena adanya kelainan sendi yang membuat gigi mudah copot. Selain itu, memakai kawat gigi palsu juga dapat membuat susunan gigi menjadi berantakan.

Behel yang dipasang secara asal-asalan, dapat mengubah susunan gigi yang sebelumnya sudah bagus, menjadi berantakan. Hal ini terjadi akibat adanya pergeseran gigi-gigi yang tidak normal pada rahang atas atau bawah.Dan yang lebih parah lagi, susunan gigi yang abnormal pada pemakai kawat gigi palsu, akan membuat perubahan struktural pada bentuk wajah si pasien. Maksudnya, wajah kita akan menjadi tidak simetris. That was horrible!

Karena efek tersebut malah membuat wajah kita terlihat semakin aneh dan mengerikan. It’s a BIG no no! Mungkin masih ada saja yang bertanya-tanya, “Ah masa sih samp esegitunya!? Lebay banget!”. But that’s the reality. Nah, satu lagi efek negatifyang ditimbulkan dari pemakaian kawat gigi palsu adalah risiko tertularnya berbagai macam penyakit. Lho, kok bisa? Pemasangan kawat gigi yang dilakukan sembarangan, tentu perlu diragukan juga tingkat kebersihannya. Kita tidak benar-benar mengetahui, apakah alat yang digunakan sudah steril. Kita juga tidak mengetahui, apakah seorang “ahli gigi” yang kita datangi memiliki kemampuan klinis yang terpadu dengan ilmu pengetahuan mengenai anatomi rongga mulut, kesehatan, serta ilmu pendukung lainnya.

Jadi, bagi kalian yang tertarik untukmemasang kawat gigi, konsultasikan kepada dokter-dokter yang memangahli dan profesional di bidangnya. Cari informasi sebanyak-banyaknya mengenai positif dan negatifnya memakai kawat gigi. Selain itu, pikir lagi. Apakah memang perlu atau hanya untuk sekedar gengsi?

Dapatkan info kesehatan lainnya di sehatdenganmanfaatmadu.blogspot.com

Komentar

Postingan Populer