Madu Sebagai Obat
Obat yang Disarankan oleh Rasulullah itu Bernama MADU
Madu merupakan anugrah istimewa yang diberikan oleh Allah melalui makhluk-Nya yang luar biasa bernama Lebah. Allah Subhanhu Wa Ta'ala telah memuliakan madu dengan menjadikannya minuman bagi penduduk surga, “Dan sungai-sungai dari madu yang disaring. Dan mereka memperoleh di dalamnya segala macam buah-buahan dan ampunan dari Rabb mereka….” (QS. Muhammad: 15). Madu adalah cairan kental yang menyerupai sirup, madu lebih kental dan berasa manis, dihasilkan oleh lebah dan serangga lainnya dari nektar bunga. Jika lebah madu sudah berada dalam sarang, nektar yang telah dikumpulkan dikeluarkan dari kantung madu yang terdapat pada abdomen, lalu dikunyah dikerjakan bersama lebah lain, jika nektar sudah halus, maka lalu ditempatkan pada sel-sel yang jika sudah penuh akan ditutup dan terjadi fermentasi. Rasa manis madu disebabkan oleh unsur monosakarida, fruktosa, dan glukosa, dan memiliki rasa manis yang hampir sama dengan gula.
Madu memiliki ciri-ciri kimia yang menarik, dioleskan jika dipakai untuk
pemanggangan. Madu memiliki rasa yang berbeda dari pada gula dan
pemanis lainnya. Kebanyakan mikroorganisme tidak bisa berkembang di dalam
madu karena rendahnya aktivitas air yang hanya 0.6.
Sejarah penggunaan madu oleh manusia sudah cukup panjang, ditemukan bukti sejak ribuan tahun yang lalu madu telah digunakan oleh manusia untuk makanan dan minuman sebagai pemanis atau
perasa. Aroma madu bergantung pada sumber nektar yang diambil lebah. Terkadang kita bisa mengetahui sumber nektar asal madu dari aroma yang tercium atau terasa dari madu.
Kandungan Nutrisi dalam Madu
Madu adalah campuran dari gula dan senyawa lainnya. Sehubungan dengan
karbohidrat, madu terutama fruktosa (sekitar 38,5%) dan glukosa (sekitar
31,0%), sehingga mirip dengan sirup gula sintetis diproduksi terbalik,
yang sekitar 48% fruktosa, glukosa 47%, dan sukrosa 5%. Karbohidrat madu
yang tersisa termasuk maltosa, sukrosa, dan karbohidrat kompleks
lainnya. Seperti semua pemanis bergizi yang lain, madu sebagian besar
mengandung gula dan hanya mengandung sedikit jumlah vitamin atau
mineral. Madu juga mengandung sejumlah kecil dari beberapa senyawa
dianggap berfungsi sebagai antioksidan, termasuk chrysin, pinobanksin,
vitamin C, katalase, dan pinocembrin. Komposisi spesifik dari beberapa jenis
madu tergantung pada bunga yang tersedia untuk lebah yang menghasilkan
madu.
Analisa madu secara umum:
Fruktosa: 38.2%
Glukosa: 31.3%
Maltosa: 7.1%
Sukrosa: 1.3%
Air: 17.2%
Gula paling tinggi: 1.5%
Abu (analisis kimia):0.2%
Lain-lain: 3.2%
Kekentalan madu adalah sekitar 1,36 kilogram per liter. Atau sama dengan 36% lebih kental daripada air).
Madu Dalam Al-Quran dan Sunnah Rasul (Hadits)
Dan Rabbmu mewahyukan kepada lebah, ‘Buatlah sarang-sarang di
bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin
manusia. Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan
tempuhlah jalan Rabbmu yang telah dimudahkan (bagimu). ‘Dari perut lebah
itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, didalamnya
terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang
demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Rabb) bagi
orang-orang yang memikirkan.” QS An Nahl; 68-69
Allah Subhanhu Wa Ta'ala telah memuliakan madu dengan menjadikannya
minuman untuk para penduduk surga, “Dan sungai-sungai dari madu yang
disaring. Dan mereka memperoleh di dalamnya segala macam buah-buahan dan
ampunan dari Rabb mereka….” (QS. Muhammad: 15).
Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari Abu Sa’id Al-Khudri RA, bahwa
seseorang datang kepada Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, dan
mengadu, “Wahai Rasulullah, saudaraku terkena diare. Rasulullah
Shallallahu 'Alaihi wa Sallam kemudian bersabda, “Minumkanlah madu
kepadanya”. Orang itupun kemudian meminumkan madu kepada saudaranya.
Akan tetapi, ia kemudian datang lagi kepada Nabi dan mengadu untuk kedua
kalinya, “wahai Rasulullah, aku sudah meminumkan madu kepadanya, tetapi
diarenya justru semakin parah”. Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa
Sallam pun bersabda lagi, “Pergilah dan minumkanlah madu kepadanya”.
Orang tersebut pun lantas meminumkan madu lagi kepada saudaranya itu. Ia
pun kembali datang mengadu, “wahai Rasulullah, minum madu justru
semakin memperparah diarenya”. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam
kemudian bersabda, “Maha benar Allah dan telah berdusta perut saudaramu.
Pergilah dan minumkanlah madu kepadanya”. Orang tersebut lantas pergi,
dan meminumkan madu kepada saudaranya. dan tak lama kemudian, saudaranya
itu pun sembuh.
Dalam kitab Ath-thibb minal Kitab was Sunnah, Muwafiquddin Al Baghdadi
mengatakan,
“Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam biasa minum madu setiap hari, yaitu madu yang dicampur air. Beliau meminumnya di pagi hari ketika perut masih kosong”.
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda,"Hendaklah kalian
menggunakan dua obat yaitu madu dan Al Qur’an." (lihat Sunan Ibnu Majah,
j.II, h.1142, hadist no.3452, bab Madu)
Rasulullah bersabda: “Jika ada kebaikan pada penyembuhan kalian, maka
itu ada pada hijamah atau minum madu atau sengatan api. Tetapi aku tidak
menyukai dengan cara kay (sundut dengan besi panas).” (Hadits shahih
yang dikeluarkan oleh al-Bukhari dan Muslim. Lihat Silsilah al-Ahadits
Ash-Shahihah, hadits no. 245).
Manfaat Dan Khasiat Madu
Aktifitas mengumpulkan madu konon sudah berlangsung sejak 10.000 tahun
yang lalu. Bukti yang menguatkan pendapat ini adalah temuan gambar kuno pada
dinding di sebuah gua di Valensia, Spanyol. Gambar tersebut
memperlihatkan dua laki-laki menggunakan tangga yang terbuat dari
sejenis rumput liar sedang meraih sarang lebah berisi madu. Pada
awalnya, manusia lebih memanfaatkan madu sebagai makanan. Seiring dengan waktu
pemakaian madu tidak lagi terbatas hanya dikonsumsi sebagai pemanis, tetapi juga sebagai obat dan kecantikan.
Berikut beberapa khasiat madu:
- Madu untuk sumber energi: Zaman dahulu, para atlet Romawi dan Yunani kuno meminum madu sebelum dan sesudah bertanding sebagai obat untuk stamina dan pemulih energi. Selama berabad-abad madu memang dikenal sebagai bahan bakar para olahragawan, hal ini dikarenakan madu mengandung gula yang cepat diserap oleh sistem pencernaan jadi madu adalah sumber energi instan. Hingga kini, dalam dunia olahraga madu diberikan sebelum pertandingan dan sebagai pengganti karbohidrat yang digunakan pada saat latihan.
- Madu se-efektif glukosa: Hasil riset yang dikeluarkan sebuah jurnal kesehatan menyebutkan kadar glycemic index (GI ukuran untuk mengukur dampak negatif makanan dalam gula darah) yang rendah pada madu memperlambat penyerapan gula dalam darah sehingga lebih menyehatkan sistem pencernaan dan menjamin ketersediaan karbohidrat selama berolahraga. Sementara itu, Laboratorium Nutrisi di Universitas Mempish menyatakan bahwa madu seefektif glukosa pengganti karbohidrat selama pemanasan.
- Madu untuk penyembuh luka: Dalam dunia pengobatan masyarakat Yunani dan Romawi memelopori penggunaan madu untuk mengobati hidung tersumbat sementara itu bangsa mesir kuno menjadi pelopor pemanfaatan madu untuk mengobati luka. Mereka membuat salep dari madu untuk mengobati luka bakar dan luka akibat tusukan benda tajam.
- Madu sebagai antibiotik: Setelah ribuan tahun digunakan, khasiat madu sebagai obat luka terungkap secara ilmiah. Madu bekerja sebagai antibiotik alami yang sangggup mengalahkan bakteri mematikan. Madu sangat asam sehingga tidak cocok untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan bakteri. Madu menghasilkan hidrogen peroksida yang merupakan anti septik luar biasa. Proses osmosis di dalam madu membasmi bakteri kekentalan madu yang sedikit mengandung air menghasilkan proses osmosis menyerap air dari bakteri pada luka dan luka bakar, tak ubahnya spons menyerap air. Madu mengeringkan bakteri sehingga bakteri sulit tumbuh.
- Madu untuk membunuh kuman: Kandungan gizi yang luar biasa antara lain asam amino bebas dalam madu mampu membantu penyembuhan penyakit. Madu mengandung zat antibiotik yang berguna untuk mengalahkan kuman patogen penyebab panyakit infeksi. Mengikuti bangsa mesir kuno setelah menempuh kajian untuk menemukan fakta ilmiah, salep madu untuk luka kini di produksi di Australia.
- Madu untuk terapi: Bangsaa Mesir dikenal paling piawai meramu obat dari bahan-bahan alami. Madu termasuk dalam 500 resep obat dari 900 resep yang diketahui. Pengobatan modern yang mengacu pada terapi kuno penggunaan madu dari Mesir puas dengan hasilnya.
- Madu untuk mengobati Gangrein: RS Universitas Wisconsin Medical School and Public Health misalnya, Menerapkan terapi madu bagi borok yang diderita penderita diabetes. Uji coba terhadap seorang pasien berusia 79 tahun berhasil menyembuhkan borok pada jari kakinya. Sang pasien bahkan tidak jadi diamputasi berkat terapi madu tersebut.
- Madu untuk antioksidan: Di Selandia Baru, terapi madu berhasil menyembuhkan lecet pada punggung pasien yang terlalu lama terbaring di ranjang rumah sakit. Di Uni Emirat Arab, terapi madu untuk luka akibat herpes bibir dan alat kelamin mempercepat penyambuhan dan mengurangi rasa sakit. Sementara itu untuk membuktikan peran madu sebagai antioksidan peneliti di Universitas California membuktikan konsumsi madu mampu meningkatkan antioksidan dalam darah. Uji coba pada tikus untuk mengkaji kemampuan madu meningkatkan penyerapan kalsium memberikan hasil memuaskan. Riset di Universitas Purdue itu menyimpulkan, konsumsi suplemen kalsium bersama madu mampu meningkatkan penyerapan kalsium oleh tubuh.
- Madu untuk awet muda: Mengapa Ibu Suri Kerajaan Inggris dan Ratu Elizabeth berumur panjang? Bisa diyakini, madu berperan besar dalam menjaga kesehatan sehingga membuat keduannya berumur panjang. Bagi keluarga Kerajaan inggris, sarapan madu adalah kebiasaan setiap hari mereka mengoleskan madu berkualitas tinggi pada roti. Manis alami madu digunakan di Inggris hingga pertengahan abad ke-17. Kebiasaan tersebut sempat berubah ketika gula yang dianggap lebih berkelas mulai di produksi. Namun setelah gula semakin meluas pemakaiannya tak lagi terbatas pada kalangan atas, keluarga kerajaan kembali mengkonsumsi madu. Itulah sebabnya kesehatan mereka terjaga dengan baik.
Keistimewaan Madu dalam Menyembuhkan Penyakit
Setelah dilakukan beberapa penelitian terhadap kandungan kimia yang terdapat pada
madu dan berbagai macam manfaatnya, dapat dijelaskan secara ringkas beberapa keistimewaan pengobatan menggunakan madu untuk penyakit-penyakit yang diderita oleh tubuh manusia. Berikut ini penjelasannya.
a. Menyembuhkan penyakit anemia (kurang darah)
Madu mengandung zat-zal kimia yang sangat bermanfaat untuk menambah
jumlah hemoglobin dalam sel darah merah. Hal ini telah dibuktikan
berdasarkan penelitian ilmiah. Jadi, dapat disimpulkan bahwa madu adalah
obat yang sangat bermanfaat bagi para penderita anemia.
b. Menyembuhkan pengakit infeksi saluran pernafasan
Cara penyembuhan penyakit infeksi saluran pernapasan dengan madu
adalah cukup dengan menghirup larutan madu 10% (dicampur air panas) selama
lima menit. Hasil penelitian ilmiah telah menetapkan bahwa persentase
keberhasilan pengobatan dengan cara ini adalah 90%. Hal ini karena madu
mengandung zat yang mudah menguap dan sangat bermanfaat untuk
pengobatan. Demikian juga dengan persentase keberhasilan untuk
menyembuhkan penyakit influenza.
c. Menyembuhkan penyakit paru-paru (TBC)
Diketahui dari sejarah ilmu kedokteran bahwa dahulu, Ibnu
Sina telah menggunakan madu untuk pengobatan pertolongan pertama dalam
mengobati penyakit paru-paru (TBC). hal itu pun dilakukan oleh para ilmuwan barat, di
antaranya adalah dokter-dokter yang mengajar di Universitas Kuyaif di
Ukraina. Pada tahun 80-an mereka meyakini bahwa madu adalah obat mujarab
untuk menyembuhkan penyakit paru-paru (TBC), radang tenggorokan, serta
radang jaringan paru-paru. Pengobatan dengan menggunakan madu sungguh
telah menampakkan hasil yang sangat memuaskan, khususnya untuk
menyembuhkan penyakit paru-paru (TBC) pada pertolongan pertama. Mengapa madu bisa menyembuhkan penyakit? Hingga kini para
ilmuwan belum berhasil mengetahui kandungan zat dalam madu yang bisa
membunuh mikroba TBC. Subhanallah.
d. Menyembuhkan gangguan urat syaraf
Penyakit susah tidur, pusing, vertigo dan ketegangan urat syaraf dapat diatasi
dengan mengonsumsi madu. Oleh karena itu, banyak orang yang merasakan
kesehatannya kembali pulih setelah meminum madu.
e. Madu bermanfaat untuk otot jantung
Madu bermanfaat bagi otot jantung dalam hal keterbatasannya saat
bekerja. Untuk jantung lemah, madu yang kaya akan zat gula, garam
mineral, enzim, dan vitamin bermanfaat agar membuat otot jantung menjadi kuat.
Jadi, tidaklah salah jika madu diibaratkan sebuah apotek yang lengkap
dengan obat-obatan untuk mengobati berbagai macam penyakit.
f. Menyembuhkan penyakit diare dan disentri
Pada uraian sebelumnya, kita sudah membahas tentang adanya zat-zat
pembunuh mikroba pada madu. Kita juga telah menyebutkan hadits Rasulullah
saw. Yang mulia yang menunjukkan hal itu. Jadi, jelas bahwa madu adalah
obat terbaik untuk penyakit-penyakit ini dan penyakit lainnya, seperti
penyakit usus dan usus besar.
g. Menyembuhkan penyakit lambung
Madu merupakan zat yang mampu melakukan reaksi alkali. Reaksi ini bisa
menetralisasi asam dengan cara membentuk garam. Dengan demikian, madu
merupakan obat utama yang mampu menetralkan asam lambung dan penyakit
yang ditimbulkannya, seperti infeksi lambung dan usus dua belas jari.
Waktu yang paling tepat untuk mengonsumsi madu adalah saat lambung
kosong dari makanan. Berdasarkan penelitian ilmiah, madu menyebabkan
berkurangnya zat asam dan hilangnya nanah infeksi setelah pengobatan
dengan cara diminum dalam beberapa minggu sejak masa pengobatan.
h. Menyembuhkan penyakit hati/ liver
Hati merupakan salah satu organ tubuh yang paling penting. Hal ini
karena seluruh proses metabolisme dan reaksi metabolis terjadi di
dalamnya. Tidak diketahui secara pasti zat penyembuh hati pada madu.
Akan tetapi, madu meminimalkan tingkat keracunan bagian dalam tubuh yang
dihasilkan hati. Yang pasti, di dalam madu terdapat bahan-bahan obat
sebagian penyakit hati, seperti hati yang berminyak. Madu juga membantu
perbaikan kondisi fungsi hati saat menghadapi virus radang hati.
i. Menyembuhkan penyakit diabetes
Meskipun mengandung banyak zat gula, madu berkhasiat mengobati gejala penyakit gula dan komplikasinya. Gula yang terkandung dalam madu aman bagi penderita diabetes.
Sesungguhnya, mengonsumsi zat-zat kimia selain gula berguna untuk
membersihkan makanan dan minuman bagi para pasien diabetes, seperti zat
sokrol yang rasanya enak. Akan tetapi, zat tersebut memiliki efek
samping bagi tubuh. Oleh sebab itu, banyak para ilmuwan berusaha
meneliti zat lain selain sokrol dan gula putih (gula tebu).
Banyak para ilmuwan menyebutkan bahwa para pasien diabetes jika
mengonsumsi madu akan mengalami perubahan di dalam hati menjadi gula
hewan/gula otot (glikogen). Setelah itu, biasanya tubuh akan mendapatkan
manfaat secara alami. Terdapat perbedaan besar antara gula hewan/gula
otot dengan gula anggur (glukosa). Disebutkan bahwa gula buah (sukrosa)
membentuk sebagian besar madu (45%).
Pada tahun 1953, para ilmuwan Jerman: Karneim dan kawan-kawannya
menyatakanbahwa 50% gula buah (sukrosa) di dalam tubuh akan berubah
menjadi zat glikogen yang bermanfaat bagi pasien diabetes. Kenyataan ini
sampai kepada para ilmuwan Eropa, seperti Hatsnison, Amoes, dan Toebys.
Mereka menyebutkan bahwa madu obat adalah bahan pembersih makanan dan
minuman terbaik. Pemberian madu kepada pasien diabetes sebanyak 20 gram
saat berbuka puasa, 20 gram setelah waktu zhuhur, tanpa perubahan apa
pun pada pengobatan harian mereka, tidak akan meningkatkan kadar gula
darah. Madu yang digunakan harus alami, bukan sebaliknya.
Madu terbaik bagi penderita diabetes adalah madu musim panas karena
lebah pada saat itu mengonsumsi manisan bunga tanpa gula putih. Adapun
lebah musim dingin, mengonsumsi gula putih karena minimnya bunga pada
musim dingin. Dua tokoh ilmuwan,Strews dan Ruzenfeld, menyatakan bahwa
gula yang berbeda akan menghasilkan hasil yang beragam. Mengonsumsi gula
buah yang sesuai dengan tubuh pasien, lebih baik dibandingkan gula
anggur (glukosa) dan gula putih (gula tebu). Hal itu disebutkan pada
buku Traete Biologie de L’adeille di tahun 1968.
Pada tahun 1971, di Negara Kakuta, wilayah Wisconsin, Amerika, tersebar
kisah insinyur Amerika penderita diabetes. Setiap pengobatannya selalu
mengalami kegagalan karena komplikasi penyakit. Para tetangga menyarankan dia untuk mengonsumsi madu sebagai zat pembersih makanan dan
minumannya. Dia disarankan untuk menghindari gula putih. Dia menyerahkan
urusannya kepada para dokter. Akan tetapi, mereka menolaknya dan
mengatakan bahwa madu akan menambah buruk keadaannya. Meskipun dicegah,
dia tetap mengonsumsi madu sebagai bagian dari makanan dan minumannya.
Dia mengatakan bahwa setelah mengonsumsi madu sebagai bahan pembersih
makanan dan minumannya disertai kontrol asupan makanan, kadar gula di
dalam darahnya menurun drastis dan keadaannya juga semakin membaik.
Ketika hal itu dipublikasikan, dua orang berkebangsaan Amerika (suami
istri) yang menderita diabetes beralih mengonsumsi banyak madu dan buah.
Pada akhirnya, sepasang suami-istri tersebut terbebas dari derita penyakit
diabetes. Dengan demikian, jelaslah bahwa mengonsumsi madu dan banyak
buah sangat bermanfaat bagi penderita diabetes.
Dengan judul Rihlatun Ilallahi wa Rasulihi (Rihlah menuju Allah Subhanhu
Wa Ta'ala. Dan Rasul-Nya) pada majalah Hadharatul Islam (Peradaban
Islam), jilid lima, edisi tiga, Dr. Musthafa Siba’i menyebutkan
pengalaman pribadinya ketika sembuh dari penyakit diabetes dengan
menggunakan madu. Tidak hanya itu, dia menjaga makanan dengan memakan
buah segar. Nyatalah sudah kebenaran hadits Rasulullah saw. yang mulia
berikut ini.
“Hendaklah kalian menggunakan dua penyembuh ini, AI Qur’an dan madu.”
Berikut ini firman Allah Subhanhu Wa Ta'ala.
‘… di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia….’ (QS An Nahl, 16: 69)
Beliau mengatakan bahwa setelah lima bulan sejak mulai menggunakan
aturan ini dalam pengobatan, kadar gula pada saluran kantong kemih
menghilang dengan sempurna. Kadar gula darahnya berkurang drastis hingga
mendekati batas alami.
Tokoh pertama yang menyatakan manfaat madu adalah Defedoerf dari Rusia
pada tahun1915 M. Dia menyebutkan bahwa gula madu lebih utama
dibandingkan dengan gula lainnya sebagai makanan para penderita diabetes.
Gula madu mencegah zat asam padadarah. Para ilmuwan Rusia menemukan zat
pada madu yang melakukan aktivitas insulindan bekerja menyembuhkan
kadar gula.
Seorang ilmuwan Universitas Otawa, Kanada, menetapkan bahwa zat ini
merupakan salah satu zat alkohol yang terdapat di dalam madu. Akan
tetapi, mereka tidak mengenalnya lebih jauh. Di dalam madu, tersusun zat
yang memotivasi aktivitas sel penghasil insulin. Insulin sendiri,
secara alami dihasilkan di pankreas.
j. Memperbaiki aktivitas penyakit ginjal
Madu mengandung gula fruktosa, minyak uap, dan zat-zat organik yang
banyak.Semuanya bekerja menyembuhkan ginjal dari sebagian gangguan
aktivitas yang dihadapinya. Zat-zat ini sama sekali belum ditemukan di
dalam madu. Akan tetapi, pengamatan medis menetapkan adanya perubahan
yang dirasakan saat berkurangnya aktivitas secara total dan keadaan
membaik yang luar biasa saat radang mikroba terhadap kantong kemih dan
saluran kantong kemih.
k. Mengandung zat antikanker
Para ilmuwan mengamati bahwa Penyakit kanker jarang terjadi pada
peternak lebah. Mereka belum menemukan zat-zat penyebab hal itu sehingga
berkembanglah teori-teori yang menafsirkannya berikut ini. Teori pertama mengatakan bahwa racun lebah merupakan penyebab resistensi
(penghambatan) penyakit kanker bagi para peternak lebah. Hal ini
didasari pada seringnya peternak disengat lebah.Teori kedua mengatakan bahwa sesungguhnya para peternak lebah mengonsumsi madu yang mengandung kadar royal jelly yang tinggi.
Teori lainnya mengatakan bahwa penyebabnya adalah konsumsi madu yang
kaya akan serbuk sari. Pendapat ini dikuatkan dengan hasil penemuan
zat-zal kimia yang dihasilkan oleh lebah di atas biji-bijian serbuk
sari. Madu mencegah berpencarnya sel-sel onkogen (calon kanker) di dalam
tubuh si peternak. Akan tetapi, semua teori ini belum dipastikan
kebenarannya.
l. Mengandung obat untuk gangguan kehamilan
Pada awal masa kehamilan, ibu hamil menghadapi rasa mual, muntah, dan
berbagai gangguan pada darah. Para dokter belum menemukan obat penyembuh untuk
keadaan ini. Penelitian baru-baru ini menyebutkan bahwa ibu hamil jika
mengonsumsi madu, kondisi kesehatannya akan dapat membaik. Hal ini
merupakan keberanian para dokter menggunakan madu pada pengobatan. Hal
itu dilakukan melalui injeksi pada urat nadi dengan konsentrasi 40%”.
Banyak para dokter menyarankan penggunaan madu ini sebagai makanan
harian bagi ibu hamil.
m. Menyembuhkan Penyakit tulang keropos/ Osteoporosis
Pada madu terdapat zat antibiotik pembunuh mikroba penyebab pengeroposan tulang
pada manusia. Di dalam darah, mikroba ini biasa menyebabkan penyakit
kekurangan kalsium. Oleh karena itu, madu bertugas membunuh mikroba yang
di dalamnya terdapat zat-zat penurun kadar kalsium. Jelaslah bahwa madu
sesungguhnya merupakan zat penguat tubuh yang paling utama bagi manusia
serta zat perlindungan utama dari kerapuhan.
n. Mengandung zat yang memperlambat penuaan
Unsur yang ada di dalam madu di
antaranya memiliki khasiat dalam meminimalkan tingkat racun internal di
dalam tubuh. Hal ini berpengaruh pada proses penuaan. Royal jelly sudah
terbukti mampu memperlambat penuaan pada ratu lebah. Begitu juga pada
manusia.
o. Menyembuhkan penyakit mata dan kulit
Dahulu, para dokter menggunakan madu untuk mengobati trachoma (penyakit
mata) bernanah. Hingga kini madu tidak kehilangan
fungsinya untuk mengobati penyakit mata. Para dokter mata di Aodesa dan
Ukrania merupakan para tokoh motivator yang paling terkenal untuk
mengobati penyakit mata dengan madu. Mereka menetapkan bahwa madu
memiliki pengaruh medis yang baik untuk setiap penyakit radang kornea. Pengobatan tersebut dilakukan dengan meneteskan madu pada mata yang sakit. Penetesan mata dengan
madu mempercepat penyembuhan. Hal ini
membuka pintu bagi para dokter untuk meneliti madu sebagai obat penting
untuk seluruh penyakit mata.
Madu juga berpengaruh baik terhadap radang kulit. Kita telah
membicarakan hal itu sebelumnya. Madu merupakan obat yang banyak
menyembuhkan penyakit, sebagaimana yang ditemukan oleh para ilmuwan,
sesuai dengan firman Allah Subhanhu Wa Ta'ala. Tentang madu berikut ini.
*… di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia….” (QS An Nahl, 16: 69)
Komentar
Posting Komentar