Apa itu Antioksidan?

Antioksidan

Kita mungkin sudah sering mendengar tentang antioksidan dari beberapa iklan komersial produk-produk kesehatan. tetapi tidak banyak dari kita yang mengetahui apa fungsi antioksidan itu.

antioksidan

Di era industri seperti saat ini, meningkatnya polusi dan pencemaran di lingkungan memberikan dampak negatif pada kesehatan yang disebabkan oleh banyaknya RADIKAL BEBAS dalam polutan yang ada.
Lingkungan, gaya hidup, dan pola makan saat ini jauh sekali berbeda seperti jaman dahulu, misalnya lingkungan saat ini sudah penuh dengan polusi baik itu polusi udara, air, dan suara yang ditimbulkan oleh pabrik-pabrik serta industri, kendaraan bermotor, alat-alat elektronik, dan lain-lain. Gaya hidup dan pola makan saat ini juga merupakan faktor yang mempengaruhi menurunnya kesehatan manusia saat ini, seperti merokok, makanan cepat saji, makanan dengan pengawet buatan, dan bahan-bahan kimia yang digunakan pada produk-produk yang dikonsumsi.
Keadaan tersebut mengakibatkan timbulnya beragam penyakit dan diderita oleh segala umur, seperti kerusakan liver, kanker, diabetes militus, penyakit jantung, penyakit ginjal, dan stroke. Dalam tubuh manusia saat ini terdapat banyak molekul-molekul yang tidak seimbang karena kekurangan elektron. Keadaan ini disebabkan oleh radikal bebas. Akibatnya molekul-molekul tersebut menyeimbangkan elektronnya dengan mencuri elektron yang terdapat dalam sel-sel tubuh yang sehat. Ketidakseimbangan ini yang menyebabkan penyakit-penyakit tersebut di atas.
Tubuh telah memproduksi antioksidan secara alami untuk menangkal radikal bebas tersebut. Namun tingginya tingkat polutan saat ini, membuat tubuh membutuhkan asupan antioksidan dari luar.

Macam-macam Antioksidan


Ada 3 macam antioksidan:
  • Primer: Galangin, Pinocembrin, Chrysin, Superoxide Dismutase, Glutathione peroxidase, Cacruloplasmin, Phenolic acid, Flavonoid. Merupakan pertahanan tubuh utama melawan radikal bebas.
  • Sekunder: Vitamin E, C, B, Carotine dan jebakan oleh asam urat dan bilirubin. Menghambat radikal bebas sebelum mereka menyebabkan rusaknya susunan DNA dalam sel.
  • Tersier: Methionine sulphoxidereductase. Memperbaiki sel tubuh bila terjadi kerusakan akibat serangan radikal bebas terhadap suatu sel.

Pencegahan & Mempercepat Penyembuhan

Madu, royal jelly, propolis dan pollen adalah produk yang sangat kaya antioksidan, sehingga bila dikonsumsi setiap hari dapat berfungsi untuk pencegahan dan penyembuhan berbagai macam penyakit. Hal ini seakan-akan menegaskan kenapa produk perlebahan tertentu dalam kitab-kitab suci dianjurkan kepada kita untuk mengkonsumsinya secara rutin.
Selama ini banyak orang ingin mendapatkan antioksidan tinggi dengan mengonsumsi vitamin C dosis tinggi tetapi mengalami keluhan seperti nyeri lambung dan gasthritis (sakit maag). Maka produk perlebahan dapat dijadikan sebagai alternatif pengganti. Apalagi mengingat produk perlebahan seperti pollen dan propolis tidak mempunyai efek samping.

Berikut ini beberapa hasil penelitian para ahli mengenai keefektifan produk perlebahan High-Desert sebagai antioksidan:

National center for Scientific Research, Clinical Biochemistry Department, Playa, La Habana, Cuba: “Dalam penelitian didapatkan bahwa antioksidan dari propolis dapat melawan radikal bebas seperti alkoxy radicals dan superoxide.

Antioxidant activity of propolis: role of caffeic acid phenethyl ester dan galangin. Source: Fitoterapia, 73 Suppl 1(): S21-9 2002. “ Propolis, produk alami yang dihasilkan lebah telah digunakan sejak ribuan tahun yang lalu untuk berbagai tujuan pengobatan. Extractnya mengandung asam amino, phenolic acids, phenolic acid esters, flavonoids, cinnamic acid, terpenes and caffeic acid. Berfungsi sebagai anti keradangan, merangsang imunitas, antivirus dan antibakteri. Dalam hal ini aktifitas antioksidan dari propolis extract berupa caffeic acid phenethyl ester (CAPE) dan galangin  Propolis extract menunjukkan hambatan pada radikal bebas xanthine oxidase, Free Radic Res, 36(6): 711-6 2002”

“Beberapa caffeic acid esters yang diisolasi dari propolis menunjukkan efek hambatan sebagai antioksidan, didapatkan juga bahwa caffeic acid anilides dan caffeic acid dopamine amide menunjukkan aktifitas antioksidan.” Dalam jurnal medis Amerika yang berjudul Evaluation of antilipid peroxidative action of propolis ethanol extract. Source Phytother Res, 16(4): 340-7 2002 didapatkan bahwa propolis ethanol extract bersifat antilipid peroxidative meskipun dengan dosis rendah.

Dalam American Journal Medic. Effect of caffeic acid phenethyl ester, (CAPE) an antioxidant from propolis, on inducing apoptosis in human leukemic HL-60 cells. Source: J Agric Food Chem, 49(11): 5615-9 2001. Didapatkan bahwa (CAPE) acid esters yang diisolasi dari propolis mengaktifkan apoptosis human leukemic HL-60 cells.

Dalam American Journal Medic. Anti-genotoxicity of galanginas a cancer chemopreventive agent candidate. Mutat Res, 488(2): 135-50 2001. Didapatkan bahwa galangin mempunyai kemampuan dalam menghambat perkembangan sel kanker.

Dari hasil penelitian serta pendapat para ahli diatas, antioksidan tinggi telah terbukti dapat diperoleh dari produk-produk perlebahan seperti madu, propolis, bee pollen dan royal jelly. Mulailah mengonsumsi makanan kesehatan yang tepat, karena kita dikelilingi oleh pollutant yang sangat merugikan kesehatan kita, antioksidan...itu perlu!




Komentar

Postingan Populer